Rabu, 14 April 2010

Suatu malam, sepulang kerja, masih di tempat kerja, gw duduk, diem, merenung sambil melepas lelah. Suasana sepi. Di luar hujan. temen2 yg lain udah
berkemas. Cafe hendak tutup.(kebetulan gw krja d cafe sbg pelayan, dan baru beberapa hari krja d cafe ini),well.. gw melihat sekeliling dan tanpa sadar perhatian gw tersita sama orang2 di seberang, di seberang sanah ada sebuah cafe yg juga hendak tutup. Tetapi mungkin melihat beberapa orang yg tiba2 dateng dan karena lapar,(mungkin), salah seorang dari mereka memberi aba-aba untuk
tetap melayani. Padahal, jika mau, bisa saja mereka menolak.

sambil bengong gw mulai mengamati kegiatan para pelayan cafe itu. Ada
yang menghitung uang, mengemas peralatan masak, mengepel lantai dan ada
pula yang membersihkan dan merapikan meja-meja yang berantakan.

gw membayangkan rutinitas kehidupan gw dan mereka seperti itu dari hari ke
hari. Selama ini hal tersebut luput dari perhatian gw..

gw melihat bagaimana pelayan cafe itu membersihkan
sisa-sisa makanan di atas meja. Pemandangan yang sebenarnya biasa-biasa
saja. setiap hari gw harus mengerjakan itu. Tetapi, mungkin karena malam itu mata gw melihatnya dalem,
pemandangan tersebut menjadi istimewa.

Melihat tumpukan sisa makan di atas salah satu meja yang sedang
dibersihkan, gw bertanya-tanya dalam hati: siapa sebenarnya yang baru
saja makan di meja itu? Kalau dilihat dari sisa-sisa makanan yang
berserakan, tampaknya rombongan yang cukup besar. Tetapi yang menarik
perhatian gw adalah bagaimana rombongan itu meninggalkan sampah bekas
makanan.

gw ga habis pikir bagaimana mereka begitu tega meninggalkan sampah
berserakan seperti itu. gak terpikir oleh mereka betapa sisa-sisa makanan
yang menjijikan itu harus dibersihkan oleh seseorang, walau dia seorang
pelayan sekalipun.

Sebenarnya gak terlalu sulit membersihkan sisa-sisa makanan kita.
Tinggal dikumpulin lalu membuangnya di tempat sampah. Cuma butuh beberapa
menit. Sebuah perbuatan kecil. Tetapi jika semua orang melakukannya,
artinya akan besar sekali bagi KITA.

gw jadi berfikir, mungkin mereka gak terlalu hirau akan keberadaan kita. Seakan kita, para pelayan antara ada dan tiada.
kita ada jika mereka membutuhkan bantuan dan kita serasa tiada jika mereka
terlalu asyik menyantap makanan. mungkin ya..


sekarang, gw cuma ngajak buat membayangkan, alangkah indahnya hidup kita jika kita dapat membuat orang lain bahagia. Alangkah menyenangkannya jika kita bisa berempati pada perasaan orang lain. Betapa bahagianya jika kita menyadari dengan membuang
sisa makanan kita di cafe atw restoran, kita udah meringankan pekerjaan
pelayan restoran.

Jika kita mau, banyak hal kecil bisa kita lakukan. Hal yang tidak
memberatkan kita tetapi besar artinya bagi orang lain. Mulailah dari
hal-hal kecil-kecil. Mulailah dari diri kalian lebih dulu. Mulailah sekarang
juga.


cheers..

-dk-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar