Kamis, 08 April 2010

pikiran hari jumat

pagi tadi pas berangkat ke toko, saya sedikit berpikir.Apa itu rasa ingin tahu?cuma pikiran sepintas aja.. saya juga ga ada kapabilitas untuk menceramahi org apa itu rasa ingin tahu karena awalnya pun saya ingin tahu apa itu rasa ingin tahu. Saya pun bukan anak filsafat atau bahkan tipe orang yang suka membaca buku filsafat. Jadi yang saya lakukan hanya mencari sesuatu.
rasa ingin tahu dibilang salah satu indikator yang membedakan manusia dengan binatang. Dengar-dengar sebenarnya kalo kita masih bisa berpikir waras, rasa ingin tahu selalu muncul dan rasa ingin tahu menjadi penunjuk identitas bagi manusia. Kalo saya simpulkan berarti orang yang tidak punya rasa ingin tahu adalah orang gila bahkan bukan manusia lagi. Mungkin berlebihan sih kesimpulan saya, tapi itu yang saya tangkap. Padahal menurut saya, musuhnya rasa ingin tahu itu rasa malas. Tapi apa orang yang malas-malasan itu orang gila dan bukan manusia??

Satu hal yang pasti menurut saya adalah rasa ingin tahu atau rasa apapun itu adalah anugrah dari Tuhan.Bersyukur sudah pasti harus yaa tapi yang tidak kalah harus yaa dimanfaatkan si rasa ingin tahu itu. Saya pikir si rasa ingin tahu itu bisa beranak pinak deh, karena dari awalnya ingin tahu bisa jadi ingin memiliki lalu menguasai dan bisa berakhir bersaing dengan orang-orang yang memiliki rasa-rasa itu yang serupa dengan kita atau bahkan lebih

Tapi coba bayangkan kalo rasa ingin tahu itu tidak pernah Tuhan berikan ke kita, kayanya kehidupan kita kaya jaman purba dulu atau bahkan mungkin lebih parah karena orang jaman purba dulu juga mungkin punya rasa ingin tahu. Lebih-lebih lagi hidup rasanya akan lebih monoton daripada sekarang,segala sesuatu trima-trima aja, Tidak mencari tahu dan hanya diam di satu titik lalu tidak ada perubahan, bahkan peubahan yang tidak berarti sekalipun.

Saya bersyukur untuk yang kedua kalinya karena dengan keingintahuan yang kita miliki, kita mempunyai eksistensi, berkembang dan bertahan hidup. Segala sesuatu akan lebih mudah sekarang karena rasa ingin tahu, tapi sayangnya rasa ingin tahu kita juga menjadi pisau 2 arah karena banyak dari rasa ingin tahu itu merubah dari bersih menjadi kotor, dari ada menjadi tidak ada, sampai dari aman dan menyegarkan menjadi berbahaya dan mengkhawatirkan.
(sampai disini saya baca dan simpulkan dari yahoo answers indonesia tahun 2008)

Para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu berkata: "Tak ada yang selesai di bumi ini. Semakin kami meneliti dan mencari jawaban, bukan hanya jawaban yang dikejar itu semata yang kami peroleh, melainkan timbul pada saat yang sama sebuah pertanyaan baru.
Dalam sebuah suratnya kepada Carl Seelig, Einstein menulis: "Ich habe keine besondere Begabung, sondern bin nur leidenschaftlich neugierig". Yang artinya ' "saya tidak mempunyai bakat yang istimewa, hanya luar biasa ingin tahu" Syukurlah ada rasa keingintahuan yang besar, sehingga kini umat manusia dapat memetik hasilnya. Einstein pun tak lelah berpesan agar manusia jangan pernah berhenti bertanya.
Isaac Newton menjawab: "Yang kita tahu hanyalah setetes air, tetapi yang tidak kita ketahui seluas samudra raya".
(disadur dari
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=19&jd=Rasa+Ingin+Tahu&dn=20100208082726)

Kalau saya mendengar istilah rasa ingin tahu,seperti yang saya lakukan pagi tadi,hal pertama yang saya ingat adalah keponakan-keponakan saya. Bisa dibilang mereka newbee di dunia ini karena umurnya pun masih dalam hitungan awal. Tapi yang saya ingat tentang mereka adalah rasa ingin tahu mereka ketika mererka menggenggam sesuatu atau berlari mengejar sesuatu yang mereka anggap menarik. Saya dan ibu saya pun tidak mau kalah, kami selalu ingin tahu ketika mereka berbicara tanpa budaya bahasa yang tidak kami kenal.. Hanya bababa,wawawawa,gagaga, atau bentuk komunikasi yang tidak pernah kami pahami. Untungnya mereka berusaha menyimak bahasa kami yang mungkin masih asing sehingga suatu saat bahasa kami akan sama. Sayangnya meskipun nantinya kami saling mengerti ,mungkin mereka tidak akan ingat apa pernah mereka coba katakan dengan "bababa","wawawawa", atau "gagaga" itu dan rasa ingin tahu kami terlupakan. Dari sinilah saya menemukan musuh si rasa ingin tahu.. selain rasa malas tentunya, yaitu.. Lupa,tidak lagi ingat apa yang pernah kita ingin tahu dan cari. Dan hal-hal itu yang saya pikir membuat kita menjadi lebih manusiawi.
(sampai disini saya baca dan simpulkan dari http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Psikologi/Balita/ketika.rasa.ingin.tahu.balita.besar/001/007/9/3)

AP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar