Senin, 15 Agustus 2011

REVIEW : MADRE by Dewi Lestari




review buku : MADRE ( kumpulan cerita )
author : Dewi Lestari


Madre yang dalam bahasa Spanyol berarti ibu, telah membuat saya kaget dan tidak menyangka bahwa ia adalah sebuah biang roti dari toko roti tua “Tan de bekker”. Saat membaca halaman-halaman awal saya sedikit skeptis, apa hubungannya madre dg biang roti? Tapi setelah membaca lembar demi lembar, akhirnya saya tau bahwa madre, si biang roti ini benar2 seperti bernyawa, setiap kata yg dihaturkan Dee dalam tulisannya membuat kita berimajinasi spt apa bentuk madre ini. Dalam imajinasi saya madre ini bentuknya seperti adonan roti biasa, putih, gempal, tapi yg membuatnya berbeda adalah baunya yang pasti sangat harum sekali. Tiba-tiba saja saya ingin makan roti ketika membaca madre.

Dalam karya terbaru Dee ini, cerita madre tidak sendirian. Ia dihadirkan dg beberapa cerita fiksi dan prosa.

Ada 2 cerita yg saya suka dr karya terbaru Dee ini, Madre dan Semangkok Acar Untuk Cinta dan Tuhan.

Kalau di cerita madre, kita diajarkan tentang pentingnya warisan dan amanat dari leluhur dan bahwa setiap benda yang dicintai pada akhirnya akan seperti bernyawa dan kembali mencintai kita. Lain lagi dalam cerita Semangkok Acar Untuk Cinta dan Tuhan, cerita ini pendek, namun ketika membacanya saya langsung berpikir, hebat sekali pemikiran Dee ini. Penjelasan tentang Cinta dan Tuhan diumpamakan dengan proses kupas bawang, aneh kan? Tapi saat Anda membaca kalimat selanjutnya,

Dan akhirnya kami berhenti ketika serpih terakhir sudah terlampau kecil untuk bisa dikupas. Berlinangan air mata yang jatuh bukan karena duka atau suka, aku pun berkata: Inilah cinta. Inilah Tuhan. Tangan kita bau menyengat, mata kita perih seperti disengat, dan tetap kita tidak menggenggam apa-apa. Sambil terisak, yang bukan karena haru bahagia atau haru nelangsa, lagi aku berkata: Itulah cinta. Itulah Tuhan. Pengalaman, bukan penjelasan. Perjalanan, bukan tujuan. Pertanyaan, yang sungguh tidak berjodoh dengan segala jawaban

Saat kalimat itu selesai saya baca, saya tertawa haru, seraya mengangguk tanda setuju dg pemikiran Dee ini. Brilliant!

-Prissy Aprilia-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar